Sejak debut film Alien di tahun 1979, Xenomorph telah menjadi salah satu ikon horor sci-fi paling menakutkan di industri hiburan. Atmosfer mencekam, parasit yang mematikan kingkong 4d, dan desain makhluk alien yang legendaris menjadi ciri khas yang terus diturunkan ke berbagai bentuk media—termasuk video game. Di antara banyak adaptasi game bertema Alien, Aliens: Fireteam Elite tampil beda dengan pendekatan aksi co-op yang intens dan seru.
Sebagai editor, saya melihat Aliens: Fireteam Elite sebagai bentuk penghormatan sekaligus perluasan dari semesta Alien, khususnya yang merujuk pada nuansa militer dan pertempuran ala Aliens (1986) karya James Cameron. Game ini bukan survival horror solo seperti Alien: Isolation, melainkan pengalaman pertempuran tim penuh adrenalin, taktik, dan ledakan.
Dengan gameplay bergaya third-person shooter dan fokus co-op hingga tiga pemain, Aliens: Fireteam Elite bukan hanya menarik penggemar franchise filmnya, tapi juga gamer yang menyukai aksi bergelombang ala Left 4 Dead atau Gears of War. Mari kita bedah bagaimana game ini membawamu masuk ke dunia neraka yang dipenuhi Xenomorph dalam bentuknya yang paling brutal.
Latar Cerita: Misi Bunuh Diri di Ujung Galaksi
Game ini mengambil latar waktu 23 tahun setelah trilogi film asli, menempatkan pemain sebagai anggota unit Marinir Kolonial (Colonial Marines) yang bertugas di kapal luar angkasa USS Endeavor. Saat menerima sinyal darurat dari koloni LV-895, timmu diturunkan untuk menyelidiki dan tanpa diduga menemukan sarang Xenomorph yang lebih besar dari yang dibayangkan.
Namun bukan hanya makhluk alien yang menjadi ancaman. Ada juga android sintetik, sistem pertahanan otomatis, serta perusahaan jahat (ya, Weyland-Yutani tetap hadir) yang turut bermain dalam kekacauan ini.
Ceritanya memang tidak sedalam game RPG naratif, tetapi cukup untuk menciptakan fondasi dunia yang solid. Ia memberikan alasan kuat untuk misi-misi berbahaya dan menjelaskan evolusi berbagai jenis musuh, termasuk variasi Xenomorph yang belum pernah terlihat sebelumnya.
Gameplay: Aksi Taktis yang Penuh Tekanan
Aliens: Fireteam Elite menawarkan gameplay third-person shooter yang cepat dan menuntut kerja sama. Setiap misi dimainkan oleh tim berisi tiga karakter—baik pemain sungguhan, bot AI, atau kombinasi keduanya. Kamu akan menjalani berbagai Campaign Mission yang terbagi dalam empat bab, masing-masing memiliki tiga level dengan lingkungan dan musuh yang berbeda.
Tiap sesi seperti adegan klimaks film aksi—dinding bergema dengan jeritan alien, radar berbunyi setiap detik, dan peluru menghujani gerombolan makhluk. Kamu akan terus-menerus bergerak, mencari posisi terbaik, melempar granat, menyiapkan turret, dan menahan serangan dari segala arah.
Permainan sangat mengandalkan kerja sama tim. Tanpa komunikasi dan strategi, kamu akan cepat dikuasai oleh swarm Xenomorph yang datang dalam jumlah besar dan kecepatan luar biasa. Bahkan pada tingkat kesulitan Normal, game ini sudah bisa membuat jantung berdebar.
Beberapa aspek gameplay yang patut dicatat:
- Cover system: Membantu menghadapi musuh manusia dan sintetik, meskipun tidak selalu efektif melawan Xenomorph yang lincah.
- Revive system: Setiap pemain hanya bisa bangkitkan rekan tim dalam jumlah terbatas, menambah ketegangan.
- Friendly fire di mode kesulitan tinggi membuat penempatan posisi dan tembakan menjadi krusial.
Pilihan Kelas dan Senjata: Bebas Bangun Tim Impianmu
Setiap pemain dapat memilih dari lima class utama, yang masing-masing memiliki kemampuan dan peran spesifik:
- Gunner: Kelas serba bisa dengan fokus pada DPS tinggi dan skill granat.
- Demolisher: Pengguna senjata berat seperti rocket launcher dan flamethrower.
- Technician: Ahli turret dan slow trap, ideal untuk area sempit.
- Doc: Penyembuh utama tim dengan akses ke area heal dan buff.
- Recon (unlockable): Kelas serangan jarak jauh dan radar support.
Setiap class punya perk tree dan skill aktif yang bisa dimodifikasi. Dengan sistem loadout yang fleksibel, kamu bisa menyesuaikan gaya bermainmu: mau jadi spesialis serangan jarak dekat, pengontrol area, atau penopang tim.
Senjata dalam game sangat bervariasi—dari senapan serbu, SMG, shotgun, hingga senapan api dan senjata futuristik. Kamu bisa meng-upgrade senjata, menambahkan mod, dan membuka skin kosmetik melalui progres permainan.
Musuh dan Variasi Xenomorph
Musuh utama tentu saja para Xenomorph, tetapi Aliens: Fireteam Elite memperkaya pengalaman dengan menambahkan banyak subspesies yang agresif dan mematikan:
- Runner: Cepat, menyerang dalam gerombolan.
- Prowler: Mengintai di dinding atau langit-langit dan menyerang dengan loncatan tiba-tiba.
- Spitter: Menyerang dari jauh dengan asam.
- Warrior: Besar dan tahan banting, semacam “tank” di dalam swarm.
- Praetorian: Versi raksasa dari Warrior, sangat kuat dan menuntut taktik khusus.
- Burster: Meledak saat mati, menyebabkan splash damage.
- Synth: Musuh android bersenjata yang menghadirkan variasi gaya bertarung.
Varian musuh ini membuat tiap misi terasa berbeda dan menantang. Kamu tidak bisa hanya mengandalkan satu pola serangan. Beberapa misi bahkan menggabungkan Xenomorph dan sintetik dalam satu area, menciptakan medan tempur kacau yang memaksa adaptasi cepat.
Visual dan Audio: Tribute ke Film Asli
Secara visual, Aliens: Fireteam Elite sangat solid. Tidak se-realistis game AAA seperti The Callisto Protocol atau Dead Space Remake, tapi cukup tajam dan atmosferik. Lingkungan dibuat dengan cermat untuk mencerminkan dunia Alien: lampu temaram, dinding penuh lendir alien, dan ruangan industri yang terasa kotor serta menakutkan.
Pencahayaan memainkan peran penting. Area gelap, cahaya stroboskop, dan efek asap menambah kesan mencekam. Ditambah desain karakter Xenomorph yang sangat mirip dengan versi filmnya, nuansa horor sci-fi benar-benar terasa kuat.
Sisi audio juga patut dipuji. Dari suara langkah cepat alien, desisan mereka dari jauh, sampai efek radar yang berbunyi tiap kali musuh mendekat—semuanya meningkatkan tensi permainan. Musik latarnya pun tidak overdramatic, cukup tenang untuk memberi ruang pada efek suara, tapi cukup membangun suasana saat momen genting.
Mode Tambahan, Replayability, dan Konten Ekstra
Selain mode campaign, game ini menawarkan berbagai konten tambahan:
- Challenge Cards: Modifier untuk setiap misi, misalnya semua musuh hanya bisa mati dengan headshot, atau pemain tak bisa reload. Ini menambah replay value dan reward lebih tinggi.
- Horde Mode: Mode bertahan hidup dari gelombang musuh tak berujung, ideal untuk latihan dan eksperimen build.
- DLC dan update konten: Developer Cold Iron Studios secara rutin menambahkan class baru, map baru, serta misi spesial gratis maupun berbayar.
Dengan sistem progression yang mengizinkan grind senjata dan unlock skin, Aliens: Fireteam Elite punya cukup bahan untuk membuat pemain bertahan lama.
Kritik dan Catatan
Meskipun menyenangkan, game ini memiliki beberapa kekurangan:
- AI bot cukup lemah, membuat pengalaman solo jauh lebih sulit dibanding co-op.
- Variasi misi terbatas, beberapa pemain merasa campaign terlalu pendek.
- Tidak ada matchmaking di semua mode, membuat bermain solo jadi tantangan tersendiri.
Namun jika kamu bermain bersama teman, sebagian besar kekurangan ini bisa diabaikan karena pengalaman co-op-nya benar-benar menyenangkan dan intens.
Penutup: Perang Melawan Alien yang Layak Dinikmati Bersama
Aliens: Fireteam Elite bukan game horor lambat yang mengandalkan ketegangan psikologis. Ia adalah bentuk penghormatan kepada sisi aksi brutal dari waralaba Alien—penuh peluru, teamwork, dan strategi bertahan hidup dalam kondisi mustahil.
Bagi penggemar filmnya, ini adalah mimpi menjadi Colonial Marine yang akhirnya jadi kenyataan. Bagi gamer pencari adrenalin, ini adalah petualangan co-op yang solid, intens, dan mengasyikkan. Dan bagi siapa pun yang ingin menguji nyali melawan makhluk terkejam dari luar angkasa, Aliens: Fireteam Elite adalah medan tempur yang layak kamu coba.